Senin, 21 Agustus 2017

Kemenristekdikti Apresiasi Inovasi UTM

Kemenristekdikti Apresiasi Inovasi UTM
BANGKALAN - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) terus memantapkan langkah untuk percepatan pembangunan Madura. Salah satunya di bidang garam. Inovasi kampus terbesar di Pulau Garam itu mendapat apresiasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Kemenristekdikti sudah menyetujui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Garam di UTM Jumat (28/7). Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng., Sc, kembali mendatangi UTM Rabu (16/8). Tujuannya, membahas pengembangan garam Madura.
Selain melakukan rapat tertutup dengan petinggi UTM, Patdono Suwignjo juga melihat langsung PUI Garam UTM di Pamekasan. PUI Garam UTM diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi dan mutu garam.
Patdono Suwignjo mengapresiasi kinerja tim UTM dalam melakukan riset tentang garam. Karena itu, pemerintah menunjuk UTM sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Garam.
Dia berharap, UTM bisa mendorong peningkatan produksi garam Madura. Dengan demikian, bisa meningkatkan perekonomian petani garam dan masyarakat.
Menurutnya, saat ini Madura sudah mampu menyumbang 60 persen produksi garam nasional. Artinya, ke depan dengan adanya pengembangan garam, bukan tidak mungkin kebutuhan garam nasional tercukupi dari produsi garam Madura.
Patdono Suwignjo menegaskan, pemerintah akan membantu UTM untuk PUI Garam. Artinya, apa yang dibutuhkan UTM dalam pengembangan garam akan dibantu. Dengan demikian, produksi garam Madura terus meningkat dan berkualitas.
”Kami berharap UTM menjadi perguruan tinggi yang paling top dalam bidang garam. Banyak inovasi-inovasi yang ditemukan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si mengatakan, luas tambak garam Madura mencapai 35 persen luas tambak garam nasional dengan jumlah produksi mencapai 700 ribu ton. Untuk mengembangkan potensi itu, pihaknya mengajukan pembentukan PUI Garam di UTM ke Kemenristekdikti beberapa waktu lalu.
Hasilnya, Kemenristekdikti memberikan respons positif dan sudah menyetujui PUI Garam di UTM. Menurut Syarif, itu merupakan bentuk kepercayaan pemerintah terhadap lembaganya. Karena itu, pihaknya terus memantapkan untuk mengembangkan potensi garam. Dengan demikian, produksi garam di Madura semakin meningkat.
”Ke depan, kami optimistis produksi garam di Madura akan mencukupi kebutuhan garam nasional,” ujarnya.
Tujuan pengembangan PUI Garam UTM adalah untuk membuat link permanen antara perguruan tinggi, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Dengan demikian, lanjut Syarif, terbentuk science dan technopark garam yang bisa menggabungkan ide, inovasi, dan know-how dari dunia akademik dengan kemampuan finansial dan marketing dari dunia bisnis.
Penggabungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan mempercepat pengembangan produk garam dari hulu ke hilir. Selain itu, untuk mengurangi waktu inovasi produk yang dapat dipasarkan.
Beberapa program untuk peningkatan nilai tambah garam rakyat. Di antaranya, pengembangan garam industri chlor alkali plan (soda kostik), pengembangan garam industri farmasi, pengembangan garam industri aneka pangan, dan pengembangan garam industri. Selain itu, pengembangan garam water treatment, pengembangan garam swimming pool.
Selanjutnya, program pengembangan garam spaswauna, pengembangan garam bromida, pengembangan produk magnesia, dan pengembangan produk asam klorida. Selanjutnya, pengembangan produk bittern (nigari), pengembangan produk pupuk organik multinutrient phosphate based, pengembangan produk garam rendah natrium, dan pengembangan garam fortifikasi.
Syarif menambahkan, pengembangan yang dilakukan UTM tidak hanya di sektor garam. Namun ada beberapa bidang lainnya yang juga dikembangkan. Misalnya, pariwisata, sapi, dan migas.
”Dibutuhkan dukungan semua pihak untuk melakukan pengembangan potensi Madura. Kalau semuanya berkomitmen, kami yakin Madura pasti maju,” pungkasnya.
Sumber : http://www.jawapos.com/radarmadura

BACA JUGA :
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kemenristekdikti Apresiasi Inovasi UTM

0 komentar:

Posting Komentar