Bangkalan - Panggung di Taman Rekreasi Kota (TRK) Bangkalan tidak jelas pengelolaannya. Panggung itu dibangunan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Bangkalan yang kini dipecah menjadi dua instasi. Yakni dinas pemuda dan olahraga (dispora) serta dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar).
Namun dua dinas tersebut kurang koordinasi. Akibatnya, pengelolaan panggung yang dibangun di taman yang terletak di bagian belakang Stadion Gelora Bangkalan itu buram. Kepala UPT Sarana dan Prasarana Dispora Bangkalan Candra Irawan mengaku, pihaknya belum menerima limpahan tanggung jawab dari disbudpar mengenai pengelolaan panggung di TRK.
Atas dasar itu, pihaknya tidak mau disebut sebagai penanggung jawab pengelolaan panggung. ”Saya belum diberi kuncinya. Pak kepala dinas juga tanya. Saya sampaikan bahwa panggung di TRK belum ada serah terima,” ujarnya Sabtu (22/7).
Dalam waktu dekat, panggung tersebut akan digunakan untuk kegiatan pemerintah. Candra kebingungan untuk melakukan persiapan. Sebab, dia belum memegang kunci dan tidak ada serah terima kepada dispora.
”Rencananya panggung akan dipakai untuk acara Goes Nusantara. Itu acaranya Kemenpora pada 27 Agustus. Saya sampaikan kalau panggung itu belum diserahkanterimakan,” ungkapnya. Dia berharap pemegang kunci panggung bisa melakukan koordinasi.
Dengan begitu, bisa ditemukan kejelasan mengenai siapa yang seharusnya mengelola panggung tersebut. Bangunan yang menyerupai bentuk keong itu diharapkan bisa dimanfaatkan. ”Kalau memang disbudpar sudah menyerahkan, diserahkan ke siapa. Yang jelas belum diserahkan ke saya,” tukasnya.
Kepala Disbudpar Bangkalan Lily Setiawaty Mukti juga menyatakan bukan pengelola panggung di TRK. Dia menampik panggung itu masih menjadi tanggung jawab lembaganya. ”Sudah dikelola dispora. Itu bukan wewenang kami. Yang bangun dulu memang disbudparpora waktu masih satu instansi,” jelasnya.
Pihaknya berencana menggunakan panggung hiburan tersebut untuk kegiatan seni dan budaya. ”Nanti mau disampaikan agar bisa dimanfaatkan untuk para seniman berkreasi di. Akan kami komunikasikan lagi,” janji Lily.
Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman menyampaikan, saling lempar tanggung jawab menandakan adanya ketidakseriusan pengelolaan panggung di TRK. Dia memberikan solusi agar dua instansi tersebut bisa melakukan koordinasi. ”Agar tidak mubazir,” katanya.
Dia berharap masalah pengelolaan panggung hiburan tidak berlarut-larut. ”Dibicarakan dengan baik,” sarannya.
Untuk diketahui, panggung di TRK dibangun pada akhir 2016. Panggung itu bakal difungsikan untuk kegiatan hiburan. Namun hingga kemarin panggung yang menguras ABPD Bangkalan 2016 sebilai Rp 1.009.627.000 itu belum dimanfaatkan.
Sumber : http://www.jawapos.com/radarmadura
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar