Selasa, 30 Mei 2017

Ratusan Ruang Kelas SD di Sampang Rusak Berat

Ratusan Ruang Kelas SD di Sampang Rusak Berat

SAMPANG - Kondisi ruang kelas di sejumlah sekolah dasar (SD) di Sampang cukup memprihatinkan. Dari 537 SD negeri, ada sekitar 288 ruang kelas yang rusak sedang. Sementara ruang kelas rusak berat mencapai 370 unit. Itu pun, masih kekurangan 399 ruang kelas baru (RKB).
Sementara di SD swasta, ruang kelas yang rusak sedang sebanyak 33 unit. Sedangkan yang rusak berat ada 52 ruang kelas. SD swasta di Sampang 82 lembaga dan membutuhkan 108 ruang kelas baru (RKB).
Tahun ini Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang mendapat anggaran rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan rusak berat sebesar Rp 16.426.672.500. Sementara untuk penambahan RKB digerojok Rp 3.237.230.000. Anggaran tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2017.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Sampang Arief Budiansor mengatakan, jumlah total sekolah yang mendapat rehab ruang kelas dan penambahan RKB 47 SD. Dia menyampaikan, untuk rehabilitasi ruang kelas dengan kategori rusak sedang dan berat, rata-rata mendapat tiga paket. ”Tapi saya tidak hafal sekolah mana saja yang mendapat rehab dan penambahan RKB,” katanya Sabtu (27/5).
Menurutnya, sampai saat ini rencana rehab ruang kelas dan penambahan RKB dalam tahap perencanaan. Pelaksanaannya nanti swakelola dari lembaga yang mendapatkan bantuan rehab dan penambahan RKB. ”Yang melaksanakan setiap lembaga yang mendapatkan bantuan. Kami sudah petakan mana saja lembaga yang mendapat bantuan tahun ini,” jelasnya.
Dia mengklaim anggaran sebesar itu dimungkinkan tidak terserap 100 persen. Alasannya, ada beberapa sekolah yang tidak memerlukan rehab atau menambah RKB. ”Sebab di beberapa sekolah ada yang siswanya sedikit. Jadi nanti kami regrouping dengan sekolah lain,” ungkapnya.
Rencananya, anggaran yang tidak terserap akan dialihkan untuk kebutuhan lain yang mendesak. Dia mengaku, pengalihan anggaran akan diatur saat perubahan anggaran keuangan (PAK). ”Saya lihat apa nanti yang dibutuhkan di setiap sekolah. Jadi nanti diberikan ke sekolah-sekolah yang urgen dan benar-benar membutuhkan dana,” ucapnya.
Arief mengaku, kondisi ruang kelas yang rusak ringan tidak perlu direhabilitasi. Sebab, anggaran yang dialokasikan hanya untuk sekolah dengan kategori ruang kelas mengalami rusak sedang dan berat. ”Jumlah sekolah yang bakal direhab dan ditambah RKB, kami tidak bisa katakan. Kami menunggu barangkali dapat dana dari APBN untuk meng-cover sekolah lainnya,” ujar dia.
Anggaran untuk rehabilitasi dan penambahan RKB Rp 8,7 miliar. Menurut dia, yang bisa dikerjakan untuk penambahan RKB hanya sembilan SD. ”Sebenarnya ada sepuluh, tapi satu SD tanahnya masih bermasalah, jadi kami tunda dulu,” ucapnya.
Sekretaris Jaka Jatim Tamsul mengaku pesimistis anggaran rehab dan penambahan RKB tepat sasaran. Sebab, yang terjadi selama ini, sekolah yang mendapat bantuan justru sekolah yang sebenarnya kurang atau bahkan tidak membutuhkan. ”Sementara sekolah yang benar-benar membutuhkan tidak mendapat prioritas,” katanya.
Dia mengungkapkan, secara umum penganggaran di Disik Sampang masih menggunakan pola lama. Artinya, yang didahulukan adalah pembangunan fisik, bukan pembangunan sumber daya manusia (SDM). ”Bertahun-tahun, IPM Sampang paling rendah di Jawa Timur. Artinya, ada persoalan SDM,” jelasnya.
Sumber : http://radarmadura.jawapos.com

BACA JUGA :
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ratusan Ruang Kelas SD di Sampang Rusak Berat

0 komentar:

Posting Komentar