Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menemukan indikasi ‘makar’ oleh salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah itu.
Organisasi yang terstruktur dari pusat hingga daerah itu diduga melenceng dari Pancasila sebagai falsafah negara. Bahkan, dalam kajiannya bermaksud untuk mendirikan khilafah islamiyah di Indonesia.
“Hasil kajian di internal PMII, kami menemukan organisasi yang tidak mau dengan pancasila dan sistem demokrasi yang ada di negara kita,” kata Ketua Umum PMII Pamekasan, Miftahul Arifin saat audiensi bersama Pemkab Pamekasan, Selasa (20/12/2016).
Menurutnya, pemerintah daerah harus melakukan antisipasi sejak dini sebelum organisasi tersebut tumbuh subur di Indonesia yang akhirnya dapat merongrong pradigma masyarakat dan mahasiswa yang notabene kaum elit intelektual.
“Kami tidak mau bicara aqidah, karena itu urusan individu. Tetapi ini masalah negara yang harus diperjuangkan, wong yang merancang pancasila saat kemerdekaan dulu sebagian besar adalah orang Islam,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan, Alwi Beiq berjanji akan menindaklanjuti masalah tersebut dengan cara melakukan pertemuan dengan Polres, Kodim, Organisasi kemasyarakatan yang akan dimotori oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).
“Dalam waktu dekat pasti kami tindaklanjuti, tetapi yang jelas bukan serang. Hasil rekomendasinya nanti kami akan kirim ke pusat karena organisasi yang dimaksud merupakan terstruktur dari pusat, ” jawabnya.
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar