Tidak biasanya, Direktur Utama (Dirut) PDAM Pamekasan Agoes Bachtiar berada di Jalan Ronggosukowati. Bersama sejumlah tim teknis perusahaan daerah itu dia berada di lokasi Minggu (18/12). Rupanya, mereka memantau pipa saluran air yang bocor.
Kerusakan diakibatkan alat berat perbaikan jalan. Penanganannya butuh waktu lebih lama dibanding beberapa lokasi kebocoran lain. ”Perbaikan lebih lama karena tempatnya lebih sulit. Setidaknya membutuhkan empat sampai lima hari,” ucapnya.
Di jalan itu terdapat sebuah kubangan cukup besar. Seperti kolam kecil. Namun, airnya keruh. Tapi galian itu juga tidak beraturan. Dari galian itulah keluar air. Sebab, dalam tanah terdapat pipa khusus untuk menyuplai air kepada pelanggan.
Kebocoran diakibatkan pekerjaan proyek peningkatan jalan. Pipa berukuran berdiameter 200 sentimeter itu putus terkena alat berat. Kerusakan terjadi saat pekerja proyek menggali jalan.
Akibatnya pipa air bocor, dan sempat menggenangi jalan. Sebab, aliran air begitu deras. Karena itu, PDAM terpaksa mematikan saluran air. Saluran yang dibangun 1992 tersebut mengantarkan air ke tiga kelurahan.
Antara lain, Kelurahan Gladak Anyar, Bugih, dan Barurambat. Selama tiga hari, lebih dari 2.000 pelanggan di tiga kelurahan itu belum mendapatkan aliran air. ”Jika hati-hati, tidak akan mengenai pipa. Sebab keberadaan pipa cukup dalam sekitar 70 sentimeter dari permukaan jalan,” ucap Samsuni, 47, warga di lokasi.
Pria 47 tahun itu mengungkapkan, hari pertama bocor, air sempat meluap. Bahkan sempat mengaliri jalan. Beberapa jam kemudian dimatikan oleh PDAM.
Agoes Bachtiar mengaku, pelanggan tiga kelurahan terdampak. Dia juga mengakui kerusakan diakibatkan alat berat. Suplai air bersih terpaksa macet. Sebab, pipa saluran sudah putus dan menunggu perbaikan.
PDAM menurunkan tim teknis untuk menangani kebocoran. Perbaikan lebih sulit karena pipa berada di bawah badan jalan beraspal tebal. Butuh waktu untuk melakukan penggantian pipa. Sementara pekerja proyek terus melanjutkan pekerjaan di titik berbeda di Jalan Ronggosukowati.
Sebelumnya, pihak PDAM mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas PU bina marga. Mereka sependapat agar pekerjaan proyek berhati-hati. ”Sehingga tidak ada kerusakan lagi. Kenyataannya, pekerja tidak hati-hati. Persoalan pembiayaan kami tetap tanggung sendiri,” ucap Agoes Bachtiar.
Kepala Dinas PU Bina Marga Totok Hartono membenarkan kerusakan pipa diakibatkan pelaksana proyek. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM. ”Kami sudah koordinasi dengan PDAM. Soal penanganan, secepatnya,” ucapnya.
sumber : http://radarmadura.jawapos.com
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar