Pengusaha ayam petelur menanggung rugi. Ratusan ayam mati secara mendadak di Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Sumenep. Hingga Selasa (24/1) 2.800 ekor ayam tewas misterius.
Ribuan ayam mati awal Januari. Sepekan terakhir jumlah ayam yang meregang nyawa meningkat drastis. Dua kandang ludes. Pemilik kandang mengalami kerugian cukup besar.
Bangkai-bangkai ayam itu kemudian dikubur karena terkena flu burung. ”Awalnya terjadi awal bulan. Tapi, seminggu terakhir jumlah ayam yang mati signifikan. Kami mengalami kerugian,” ucap pemilik kandang Tayib.
Pria 50 tahun itu mengungkapkan, kematian ayam dalam sepekan terakhir lebih dari 2.000 ekor. Sebelumnya hanya berkisar 500 ekor. Kondisi ayam tidak terdeteksi sakit. Secara mendadak ayam-ayam itu tidak bernyawa di kandang.
”Kami tidak tahu persis penyebabnya. Ayam langsung mati mendadak. Kami hanya mengamankan dan menguburnya. Sebagian juga dibakar,” kata Tayib.
Unggas mati mendadak tidak hanya terjadi di satu titik. Tidak jauh dari lokasi Tayib juga ada peternakan itik. Sebanyak 150 ekor itik juga mati mendadak.
Merespons kasus tersebut, sejumlah pihak terkait mendatangi lokasi kejadian. Mereka memeriksa kandang dan bangkai ayam. Mereka juga memeriksa unggas yang masih hidup. ”Setiap hari hewan ternak ayam selalu mati mendadak. Hampir tiga sak setiap hari hewan yang mati,” imbuh Tayib.
Petugas Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep Zukfa mengaku sudah mengambil sampel ayam. Sampel itu dikirim ke Surabaya untuk ditangani dengan cepat. Pihaknya belum memastikan penyebab ribuan ekor ayam itu mati.
”Kami sudah lakukan pemeriksaan kasus ini, baik pemeriksaan kandang dan bangkai ayam. Kami mengirim ke laboratorium di Surabaya karena peralatan di Sumenep kurang memadai,” papar Zukfa. Butuh dua hari atau lebih untuk mengetahui hasil uji laboratorium.
sumber : http://radarmadura.jawapos.com/
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar