Tiga warga Sumenep, Madura, Jawa Tiamur menjadi korban pengeroyokan di sebelah utara Kantor Polsek Kota. Bahkan salah satu korban mengalami luka bacok. Ketiga korban tersebut, yakni Rizal (21) warga Dusun Patenongan, Desa Parsanga, Achmad Zaky Tamimi (21) warga Kelurahan Pajagalan, dan Lukman Efendi (30) warga Dusun Sarpaan, Desa Kacongan, Kecamatan Kota.
Aksi pengeroyokan terhadap tiga warga Sumenep ini, berawal saat Achmad Zaky Tamimi mengajak Rizal untuk makan di tempat ibunya berjualan nasi di depan masjid Jamik atau sebelah kantor utara Polsek Kota. Namun saat baru duduk, tiba-tiba didatangi oleh Rudi dan Nasrah dengan bahasa kasar dan menantang.
“Waktu itu, anak saya mau makan. Akan tetapi tiba-tiba Rudi datang dan mengeluarkan kata-kata kasar pada anak. Merasa ditantang anak saya, langsun panggil adik (Lukman Efendi, red) saya,” kata Hoszaima, Orang tua Achmad Zaky Tamimi, Korban Pengeroyokan, Minggu (22/1/2017).
Lanjut cerita, Tidak terima dengan perkataan Rudi dan Nasrah tersebut, Zaky langsung pulang untuk memberitahukan Lukman Efendi (Pamannya, red). Tidak lama kemudian Zaky dan Fendi datang, akan tetapi sebelum turun dari sepeda motornya, tiba-tiba puluhan orang langsung menyerangnya.
Melihat hal itu, Rizal berusaha melerai perkelahian tersebut, namun apes baginya malah dikeroyok juga. Pada saat itu Rizal dikeroyok oleh tiga hingga 5 orang, sedangkan Zaky dikeroyok oleh 7 hingga 10 orang, sedangkan Lukman Efendi dikeroyok oleh 10 orang lebih. Bahkan diantara pelaku membawa senjata tajam jenis celurit dan perkakas mobil yang memang telah disedikan didalam mobil Suzuki Katana dengan nomor Polisi M 873 A.
“Kisaran 20 orangan yan mengeroyok,” ujarnya.
Ia mengatakan, meski musuhnya tidak imbang, mereka tetap berusaha untuk melawan dan mempertahankan diri. Akan tetapi tetap tidak mampu melawan orang yang diundang oleh Rudi dan Nasrah tersebut sehingga Rizal mengalami luka lecet dibagian pipi dan telinganya.
Sedangkan, yang pada saat itu sudah Zaky tidak bisa berkutik, akhirnya pasrah. Akibatnya Zaky mengalami luka memar di sekujur tubuhnya dan tidak sadarkan diri. Melihat hal itu, Lukman Efendi berusaha menolong keponakannya yang sudah tidak bekutik tersebut, akan tetapi sebelum bisa menolong keponakannya, Fendi malah dibacok oleh salah seorang pelaku.
“Adik (Lukman Efendi, red) saya mengalami 2 luka bacokan ditubuhnya bagian belakang dan bagian pinggulnya, sedalam 10 cm, dan panjang 5 cm, dan akhirnya ketiga korban dilarikan ke RSUD Moh. Anwar Sumenep,” terangnya.
Ibu korban (Zaky, red) menambahkan, aksi pengeroyokan tersebut berhenti, setelah salah seorang pelaku diamankan petugas Polsek Kota, sedangkan yang lainnya langsung kabur, saat melihat temannya diamankan Polisi. Namun demikian salah seorang pelaku tersebut diduga dilepas, karena saat didatangi ke Polsek pelaku dugaan penganiayaan terhadap anak, adik dan temannya tersebut sudah tidak ada.
“Saya melihat sendiri, waktu itu petugas membawas salah seorang pelaku. Akan tetapi sungguh aneh, saat didatangi ke Polsek, malah pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan tersebut tidak ada,” pungkasnya.
Sementara Kapolsek Kota Sumenep, AKP Eka Cahyadi mengaku tidak tahu dengan kejadian tersebut.
“Saya belum terima laporan dari anggota, biar saya cek dulu mas,” katanya, saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Berdasarkan pantaun dilapangan, Mobil Suzuki Katana bernopol M 873 A yang diduga milik pelaku masih berada di depan Masjid Jamik. Namun tidak lama kemudian, mobil tersebut ada yang menjemputnya dan itupun dibiarkan oleh petugas kepolisian resort (Polres) Sumenep, padahal dilokasi kejadian ada Provost.
sumber : http://newsmadura.com/
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar