SAMPANG – Anggaran belanja pemeliharaan gedung kantor di Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang tinggi. Dalam setahun, pemeliharan gedung hanya habis untuk membeli cat dan mengganti genting rusak.
Pantauan Jawa Pos Radar Madura, tidak ada gedung yang mengalami kerusakan parah. Pekerja bangunan Jumat (2/6) hanya mengecat dinding bagian luar yang memudar. Kemudian mengganti sejumlah genting yang rusak.
Data yang diperoleh koran ini, anggaran pemeliharaan rutin gedung kantor mencapai Rp 431.569.000. Dana tersebut terkuras untuk belanja pegawai Rp 12 juta. Sedangkan belanja barang dan jasa Rp 419.569.000.
Sekretaris Disdik Sampang Sumadi enggan membeberkan anggaran pemeliharaan rutin gedung kantor. Dia beralasan tidak memegang data. ”Pemeliharaan itu untuk kerusakan-kerusakan kecil saja. Cuma untuk cat dan genting,” ucapnya.
Dia menjelaskan, setiap tahun pasti ada perawatan atau pemeliharaan gedung kantor. Dalam setahun hanya satu kali dilakukan pemeliharaan. ”Kalau pemeliharaan kan memang rutin setiap tahun,” katanya.
Biasanya, kata Sumadi, yang perlu dilakukan pemeliharaan hanya wallpaper dinding ruangan pimpinan, pengecatan gedung, dan penggantian genting. Selama ini belum pernah terjadi kerusakan berat.
Sebelumnya, Sekretaris Jaka Jatim Tamsul mengatakan, belanja daerah di Sampang selama ini tidak bertumpu pada kesejahteraan publik. Biaya operasional dalam setahun mencapai Rp 600 miliar dari total APBD 2017 sebesar Rp 1,3 triliun. ”Kalau disdik masih bertahan dengan pola seperti ini, kualitas SDM di bidang pendidikan tidak akan berubah,” katanya.
Banyak hal yang harus dipikirkan serius oleh disdik. Terutama untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Apalagi indeks pembangunan manusia (IPM) Sampang paling rendah di Jawa Timur.
Menurut dia, dana alokasi khusus (DAK) yang cukup besar di disdik bisa berjalan seimbang dengan peningkatan kualitas SDM. Namun, beberapa tahun belakangan juga tidak ada perubahan.
”Saya melihat biaya-biaya tidak wajar. Misalnya perjalanan dinas, belanja mamin, uang-uang pengawasan. Ini sama sekali tidak bisa diterima oleh akal sehat,” pungkasnya.
Sumber : http://radarmadura.jawapos.com
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar