SAMPANG – Operasi tangkap tangan (OTT) kembali terjadi di Sampang sekitar pukul 10.45 Kamis (1/6). Sembilan pegawai dinas perdagangan dan perindustrian (disperdagprin) terjaring. Mereka diduga menilap uang masuk sapi di Pasar Margalela.
Sembilan orang tersebut terdiri dari enam pegawai negeri sipil (PNS) dan tiga pegawai magang. Enam PNS itu antara lain Sukandar selaku koordinator Pasar Margalela, Munawir, dan Atnawai. Kemudian, Suadi, Subairi, dan Suradi. Sedangkan tiga orang yang magang adalah Pepeng, Rosi, dan Waroh.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, tiap sapi masuk ke pasar di Jalan Syamsul Arifin itu dikenai retribusi. Tiap ekor ditarik Rp 10 ribu. Namun, petugas di lapangan sebagian ada yang tidak diberi karcis. Uang dari pemilik sapi yang tidak disertai karcis itu ditengarai masuk kantong pribadi.
Seorang pegawai di lingkungan Pemkab Sampang mengatakan, sebelum penangkapan ada orang yang memotret petugas pasar. Petugas pasar tidak menghiraukan kelakuan orang tak dikenal itu. Sebab, mereka sudah biasa bekerja sebagaimana mestinya.
”Mereka bekerja apa adanya. Meskipun ada yang mengambil gambar tidak dihiraukan,” ungkap sumber yang meminta namanya tidak dikorankan itu.
Tak berselang lama dari orang berpakaian preman yang memotret itu, datanglah polisi. Petugas pasar pun kaget. Sebab, polisi langsung melakukan penangkapan.
Menurut sumber itu, sudah biasa karcis tidak diberikan secara penuh kepada pedagang atau pemilik sapi di Pasar Margalela. Meski demikian, ada rekapan jumlah pembayaran retribusi sapi. ”Setiap hari memang seperti itu kerjanya,” ujarnya.
Dia mengatakan, pendapatan Pasar Margalela tidak menghitung jumlah karcis yang keluar, melainkan berdasar target Rp 7.430.000 setiap kali pasaran. Tiap satu ekor sapi dikenai retribusi Rp 10 ribu.
Informasi yang dia peroleh bahwa OTT tersebut untuk memojokkan pegawai magang. Jika itu benar, kata dia, kurang tepat. ”Mereka hanya manut kepada PNS. Kalau menyalahkan yang magang, otomatis saya tidak setuju,” akunya.
Dari lokasi penangkapan, sembilan pegawai tersebut digiring ke Mapolres Sampang di Jalan Jamaluddin. Mereka menjalani pemeriksaan di ruang Kanit III Tipikor sejak pukul 11.00. Hingga pukul 16.00 pemeriksaan masih berlangsung.
OTT melibatkan empat polisi. Mereka berasal dari satuan reserse kriminal (satreskrim). Operasi dipimpin oleh Kasatreskrim AKP Hery Kusnanto.
Kepala Disperdagprin Wahyu Prihartono enggan memberikan penjelasan. Dia berusaha menghindari awak media ketika berada di mapolres sekitar pukul 12.00. ”Saya tidak mau berkomentar. Langsung ke polisi saja,” tuturnya sebelum menuju tempat parkir kendaraan.
Sumber internal polres menyebutkan, selain sembilan orang itu, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain sejumlah uang, karcis, dan rekapan pengeluaran. Sekitar 200 ekor sapi yang tidak diberi karcis meski tetap dimintai uang.
Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar tidak menjelaskan secara terbuka hasil tangkapan sembilan pegawai tersebut. Perwira berpangkat dua melati emas di pundaknya itu beralasan penyelidikan masih berjalan. ”Kami masih memproses. Datanya masih belum ada. Ketemu besok (2/6) saja press release,” pintanya.
Sumber : http://radarmadura.jawapos.com
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar